post img:hover { -o-transition: all 0.3s; -moz-transition: all 0.3s; -webkit-transition: all 0.3s; -moz-transform: scale(1.3); -o-transform: scale(1.3); -webkit-transform: scale(1.3); } ]]

Rabu, 13 Februari 2013

Cinta abadi (Habibie dan Ainun)


Dari film ini banyak hal yang bisa kita pelajari dan ambil hikmah. Bagaimana menjalani hidup bersama dan berdampingan menjadi pasangan abadi dan menjadi panutan bagi anak cucu kita. Bapak B.J.Habibie adalah orang besar yang sangat santun kepada istrinya dan keluarganya,Saat ingin meminang Ibu (Alm.) Hasri Ainun Habibie.beliau berkata
Saya tidak bisa menjanjikan banyak hal. Saya tidak tahu apakah hidup kita di Jerman akan sulit atau tidak, apakah Ainun tetap bisa menjadi dokter atau tidak. Tapi yang jelas, saya akan menjadi suami yang terbaik untuk Ainun.
So simple tapi begitu mengena di hati dan cukup membuat orang yang menonton maupun membaca buku beliau berkaca-kaca.
Dan dari film juga buku beliau kita dapat mengambil beberapa quote yang mampu membuat kita sedikit coolin down terhadap hidup dan semua yang ada di diri kita dan bagaimana memulai semuanya dengan sempurna meskipun kesempurnaan itu adalah saling mengenapi satu dan yang lain.
Masa lalu saya adalah milik saya, masa lalu kamu adalah milik kamu, tapi masa depan adalah milik kita. 
Mau ganteng atau tidak, kalau hatinya tidak satu frekuensi, bagaimana?
Tanpa cinta, kecerdasan itu berbahaya, dan tanpa kecerdasan, cinta itu tidak cukup.
Kamu itu orang paling keras kepala dan paling sulit yang pernah aku kenal. Tapi jika aku harus mengulang hidupku, aku akan tetap memilih kamu.
Kebahagiaan dan kesedihan tergantung bagaimana kita menyikapinya!
Wujud keabadian cinta dan perasaan saling memiliki dan dimiliki yanga abadi
Cinta dapat terlihat melalui teleskop, sedang cemburu hanya terlihat melalui mikroskop.
 “Tak perlu seseorang yang sempurna, cukup temukan orang yang selalu membuatmu bahagia & membuatmu berarti lebih dari siapapun.
Antara saya dan Ainun, adalah dua raga tetapi dalam satu jiwa.


berbagai sumber.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites